Mimbarmalut – Bupati Halmahera Utara, Frans Manery mendapatkan kecaman oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Ternate lantaran membubarkan Massa Aksi memakai Barang Tajam alias parang.

Hal itu terlihat dalam sebuah Video Amatir yang memeprlihatkan Bupati Halut yakni Frans Manery membubarkan massa aksi dengan menggunakan barang tajam pada saat sejumlah massa aksi dari organisasi GMKI Cabang Tobelo yang tengah menyampaikan aspirasi dan pendapatnya.

Dalam video yang beredar di Media Sosial itu, sontak terlihat Bupati yang mengenakan Kemeja putih yang ingin melakukan serangan menggunakan barang tajam terhadap massa aksi.

Chrisvanus TH Lahu, Ketua GMKI Cabang Ternate, kepada Mimbar Malut mengatakan tindakan yang dilakukan ini sudah tidak mencerminkan nilai-nilai Negara Demokrasi yang bebas akan penyampaian pendapat terhadap para pejabat publik, apalagi harus menggunakan senjata Tajam. Karena sejatinya, kebijakan yang keliru, harus dikritisi.

Crisvanus TH Lahu atau biasa disapa Ifan ini mendesak, agar Mendagri secepatnya memberikan sangsi berat terhadap Aksi Brutal tersebut.

“Tidak selayaknya seorang pejabat publik memburuh para aktivis seperti itu, apalagi dasar mereka melaksanakan aksi sudah sangat jelas, karena di tengah krisis keuangan dan beban Pemerintah Daerah yang banyak, malah mengundang artis yang dinilai hanya membuang- buang anggaran,” tandasnya.

Ia juga menegaskan, pihaknya akan siap bersolidaritas dengan kawan-kawan GMKI Cabang Tobelo untuk mengawal persoalan ini ke Aparat Penegak Hukum.

“Karena hal ini sudah masuk unsur Pidana Percobaan Pembunuhan, maka kami tidak segan-segan bawa masalah ini ke jalur hukum,” tegasnya mengakhiri.

***

Fikram Sabar
Editor
Fikram Sabar
Reporter