“Nah, jelas ada unsur kesengajaan. Entah, mungkin karena pesona Sultan Husain yang terlalu kuat dibandingkan yang lain atau apa, sehingga semacam ada upaya menghalang-halangi sosialisasi Sultan Husain di ruang publik,” jelas Nifran.
Karena itu, Nifran mengimbau agar perilaku perusakan ini tidak dicontoh, karena tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.
“Dalam demokrasi itu, hak setiap orang harus dihormati agar tercipta keharmonisan, tidak boleh bertindak ceroboh, apalagi konyol seperti merusak baliho. Bagi kami ini tindakan vandalisme,” pungkasnya.
***
Tinggalkan Balasan