Mimbarmalutcom – Pendapatan pedagang sapi lokal mulai menurun pesat dengan hadirnya impor daging asal Australia di Kota Ternate.

Impor daging sapi asal Australia ini mulai hadir beberapa Tahun terakhir di Kota Ternate. Hal itu membuat sejumlah pedagang lokal merasa pendapatan mereka sudah tak seperti sebelumnya.

Hal itu disampaikan M Jouandi Ibrahim selaku sekretaris Asosiasi Pengusaha Sapi dan Kerbau (APSAKU) Kota Ternate pada Kamis, (8/8/2024) kemarin usai mengikuti agenda Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Maluku Utara.

Agenda APINDO Malut mengenai dengan Deteksi Dini Terhadap Penyelundupan Komoditas Hewan, Ikan dan Tumbuhan yang Dilarang Dari dan Ke Wilayah Maluku Utara itu berlangsung di Batik Hotel Ternate pada kamis, 8 Agustus 2024 kemarin

“Harga daging sapi impor disenangi masyarakat karena jauh lebih murah dibanding yang dijual pedagang lokal di pasar. Coba bandingkan mereka jual daging sapi Rp.80 ribu perkilo, sementara kami di pasar saat ini Rp.120 ribu sampai Rp.140 ribu perkilo,” cakap Jouandi.

Dikatakan, momem bulan puasa dan lebaran idul fitri beberapa waktu lalu menjadi salah satu fenomena menyedihkan yang paling terasa.

Bagaimana tidak? Saat itu adanya program Pemerintah Kota terkait pasar murah yang menjual daging impor.

Ia mengisahkan, pada saat itu pula pasar murah berlangsung selama dua minggu menjelang hari raya Idul Fitri.

Lebih lanjut, Jouandi menyebutkan akibatnya pembeli di pasar sangat berkurang lantaran membeli daging sudah berpindah ke penjual daging impor yang adalah program pasar murah di salah satu distributor di Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate.

Ghun Wahys
Editor
Fikram Sabar
Reporter