“Ia (Tauhid Soleman) mengatakan, ‘saya bukan pemimpin kaleng-kaleng.’ Namun realitas di lapangan berbicara lain,” tandas Falen.
Menurutnya, kedatangan Tauhid Soleman lebih berorientasi pada penagihan janji yang belum terealisasi selama masa jabatannya yang kini hampir selesai ini.
“Kami hanya ingin agar janji-janji itu ditepati, bukan untuk mendukung dia di Pilkada,” tukasnya.
Bahkan, Falen juga menyoroti kondisi infrastruktur jalan yang dibangun oleh pemerintah kota kini sudah mulai rusak dalam waktu kurang dari setahun.
“Padahal biasanya jalan baru bisa bertahan 3-4 tahun,” cetusnya.
Kedatangan Wali Kota di Batandua menjadi momentum bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. Sehingga kata Falen, kondisi ini menambah ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah kota
“Kami ingin mendengar langsung dari Wali Kota mengenai apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan ke depan. Kami berharap ada perbaikan nyata, bukan sekadar janji-janji,” tuturnya.
Falen menuturkan, ada kebutuhan untuk transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Ia juga meminta agar media tidak terjebak dalam opini yang menyesatkan.
“Masyarakat berhak tahu apa yang telah terjadi dengan anggaran dan program yang ada. Media juga harus menjadi alat kontrol yang mendidik masyarakat, bukan menjadi corong bagi kepentingan politik tertentu,” timpalnya.
Baca Selengkapnya di Halaman Berikut
Tinggalkan Balasan