Mimbarmalutcom – Insiden ledakan speedboat milik almarhum Benny Laos di Dermaga Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara pekan kemarin menuai banyak sindiran publik.

Pasalnya, saat kejadian itu, para korban di evakuasi warga setempat kemudian dibawa ke RUSD Bobong dan sempat dikeluhkan oleh siteri Benny Laos karena alat kesehatan yang dianggap kurang memadai.

Meski begitu, setiap takdir Allah SWT sesungguhnya tidak ada yang mengetahui akhir dari sesuatu yang telah terjadi. Dalam insiden tersebut, 6 orang dinyatakan meninggal dunia termasuk dengan Benny Laos.

Namun, tenaga kesahatan RSUD Bobong dapat dikeluhkan oleh Isteri mendiang Benny Laos karena disebut tidak layak pelayanannya.

Padahal tenaga medis baik para Dokter dan Perawat sudah berupaya semaksimal mungkin, namum apalah daya jika takdir berkata lain.

Insiden yang menelan nyawa 6 orang tersebut sungguh diluar nalar. Sejumlah crew speedboat Bela 72 pun merasa heran karena terjadinya ledakan berada tepat dari dalam speedboat yang secara tiba-tiba berpapasan dengan crew sedang melakukan pengisian BBM.

Keluhan Sherly Tjoanda terkait dengan pelayanan RSUD Bobong usai dirinya mengetahui sang suami tercinta sudah tiada terkait dengan alat medis Rumah Sakit kurang baik, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pulau Taliabu, Kuraisia Marasaoly menjelaskan saat ini RSUD Bobong masih berstatus tipe D.

“Pelayanan tenaga kesehatan sudah dikerahkan semampunya dan memberikan pelayanan secara maksimal. Bahkan, sejumlah tenaga medis harus bekerja dari siang hingga pagi, kami sudah menangani mendiang Benny Laos serta isterinya Sherly Tjoanda dan korban lainnya,” Jelas Kuraisia.

Sementara terkait dengan keluhan Isteri mendiang Benny Laos, Kadinkes menyebutkan bahwa UPTD RSUD Bobong Masih berstatus D Pratama.

Ghun Wahys
Editor
Fikram Sabar
Reporter