Ia menekankan, pernyataan Rizal Marsaoly selaku Sekretaris Kota (Sekkot) diduga sudah terlalu politis. Ketua Cabang GMNI Ternate menyebutkan bahwa, pernyataan Rizal seperti baru saja diangkat sebagai Sekkot.

“Kenapa pak Rizal tidak sampaikan pernyataan dan menerangkan hal tersebut pada saat Tauhid Soleman masih menjabat sebagai Wali Kota, mungkin saat awal tahun atau bisa saja di pertengahan kepemimpinan Tauhid, sehingga ini tidak terlihat politis,” ucapnya.

Ismawan bilang, rencana kenaikan insentif dan gaji para Honorer RT/RW dan PTT sudah disiapkan oleh Wali Kota Tauhid Soleman itu diduga telah dipolitisir.

“Karena kenapa, Tauhid Soleman sejak dirinya dilantik sebagai Wali Kota hingga diakhir masa jabatan, beliau tidak pernah sentil soal kenaikan insentif RT/RW dan PTT serta Honorer. Jadi kalau bukan kebijakan yang dipolitisir lalu apa,” cakapnya.

“Namun berdasarkan dengan fakta di lapangan, banyak Tunjangan Tambahan Penghasilan para petugas P3K yang tidak dibayarkan oleh Pemkot Ternate. Hal itu terbukti dan terjadi serta meresahkan sejumlah P3K yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Ternate seperti yang diberitakan baru-baru ini oleh sejumlah media online,” sambung Ismawan.

Ismawan berujar, kalau mau dikaji dan didalami lagi, Sekot Ternate Rizal Marsaoly ini kan sudah tahu renacana kenaikan Insentif RT/RW dan PTT serta Honorer, lantas pada dua tahun terakhir kenapa tidak disampaikan renacana tersebut.

“Padahal, hingga periode terakhir masa kepemimpinan Tauhid Soleman, banyaknya petugas P3K yang resah karena hak mereka tak kunjung dibayarkan,” bebernya.

Ghun Wahys
Editor
Fikram Sabar
Reporter