Ismawan juga menduga pernyataan Rizal Marsaoly seperti sedang berkampanye. Karena ia menyampaikan semacam planning B Tauhid Soleman dengan sendirinya dirinya tidak mengetahui bahwa pernyataannya itu tidak korelasi dengan kondisi politik saat ini.

“Pak Rizal tidak harus menyebut kenaikan RT/RW adalah bagian dari rencana atau rancangan dan sebagainya itu berkaitan dengan Tauhid Soleman, karena saat ini Tauhid Soleman sudah bukan lagi Wali kota dan jangan sampai ini dijadikan alat politik Tauhid Soleman,” tambahnya.

Menurutnya, dengan begitu langkah dan kebijakan yang diambil dan pernyataan Sekkot Ternate, Rizal Marsaoly harusnya dilakukan sebelum dan tidak dalam kondisi momentum pilkada.

“Pernyataan Rizal tampak memihak pada salah satu kandidat. Bagaimana tidak? Pernyataan Rizal dengan menyebut sudah disiapkan oleh Wali Kota dibawah Kepemimpinan Tauhid Soleman sungguh berbau politis. Karena disaat tiga tahun terakhir hal semacam ini tidak dilakukan, bahkan banyaknya keresahan bagi P3K lantaran TTP mereka tidak dibayarkan,” tuturnya.

Ismawan menegaskan, hal ini akan muncul pertanyaan besar terhadap langkah dan kebijakan Pemkot Ternate.

“Sebab, kenapa tidak jauh-jauh hari hal ini di lakukan, akan tetapi menjelang Pilkada 2024 baru ingin menaikan. Ada apa,” tandas Ismawan mempertanyakan.

Meski demikian, hal ini akan muncul dugaan terhadap Pemkot Ternate, jangan sampai ini dilakukan untuk memasifkan konsolidasi salah satu bakal calon tertentu dalam momen politik.

Ghun Wahys
Editor
Fikram Sabar
Reporter