Tak hanya itu, Umar kembali menceritakan bahwa sampai ada ucapan bahwa Tauhid sangat lemah, tipis dan ringan sepeti kapas.

“ini menjadi pemicu dalam NasDem, kita juga berkerja sudah tahu posisi kita ini karena kita yang mencalonkan dan itu sudah mulai tersosialisasi, setiap tarikan napas itu semuanya berbunyi uang,” tuturnya.

“Uang itu orang sensitif dengar langsung dengan tulus menawarkan diri untuk bergabung, tapi juga torang tahu sudah, ada yang bergabung hanya mau cari uang rokok dan sebagainya, dan semua itu butuh doi (uang),” tambah Umar Bopeng.

Umar melanjutkan bahwa saat belanja partai, banyak hal-hal yang jika di hitung-hitung cukup besar operasionalnya.

“Bagi orang lain memang sangat kecil yah kalau catatan kami itu mungkin antara 5 sampai 10 miliar, cuman banyak kan tidak bisa kita buktikan. Kenapa saya melakukan penuntutan, itu sebuah hal yang sangat simpel kita manusia ini butuh saling menghargai dan menghormati,” timpalnya.

Meski hutang yang seharusnya sekitar 10 miliar itu tidak dapat dibuktikan, Umar menegaskan bahwa saat ini bukti yang dikantongi atau dihimpun oleh Kuasa Hukum sekitar 5,8 Miliar.

“Dan itu bisa kita pertanggung jawabkan berbagai macam dan tidak bisa saya sampaikan. makanya Tauhid punya pernyataan kemarin tanaya soal hutang, saya bilang, kita tidak ada bukti tapi kalau kita bersidang sudah pasti bukti akan ada gitu,” pungkasnya.

***

Fikram Sabar
Editor
Mimbar Malut
Reporter