Mimbarmalut.com – Salah satu anggota Polisi di Polda Maluku Utara (Malut) berinisial JM diduga manipulasi kasus dan melaporkan seorang warga Kelurahan Kulaba di Polsek Pulau Ternate. Senin, (10/2/2025).
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, JM merupakan salah satu anggota Polisi yang bertugas di Polda Maluku Utara. Ia polisikan seorang warga Kelurahan Kulaba, Kecamatan Ternate Barat dengan tuduhan penganiayaan.
Padahal awal kejadian tidak sejalan dengan laporan yang diadukan oleh JM bersama sang istri berinisal I ke Polsek Pulau Ternate pada 10 Desember 2024 kemarin. Atas laporan tersebut, saat ini sudah memasuki tahapan pemeriksaan yang ke empat.
Salah seorang warga berinisial IA yang dilaporkan oleh JM dan I atas dugaan penganiayaan itu menceritakan bahwa laporan tersebut tidak berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan. Kepada awak media, IA menceritakan awal kejadian hingga terjadi baku pukul antara IA dan adik iparnya I istri dari anggota Polisi berinisial JM itu.
“Awalnya anak kedua saya Fatahila ini bermain dengan temannya di tetangga rumah namaya Jihan dan dan juga Gibran. Saat itu saya sedang mandi dan istri saya sedang beres-beres rumah, tiba-tiba dia bilang ke saya lihat Fatah yang katanya hidungnya berdarah dan bibirnya luka,” cakapnya.
“Saya pun keluar mau pergi ambil anak saya tapi tiba-tiba mereka sudah antar dia, saya lihat anak itu hidungnya terus mengeluarkan darah bibirnya pun luka,” sambung IA menceritakan.
Lantaran sudah panik melihat hidung anaknya terus mengeluarkan darah, IA kemudian memanggil istrinya untuk bersihkan pendarahan itu dan menemukan ada luka pecah di bagian bibir sang anak.
“Lalu saya bawa masuk anak ke dalam rumah dan istri saya bersihkan darah dan luka dibibirnya pakai kapas. Terus saya tanya ke anak saya, sebenarnya jatuh atau berkelahi/orang pukul, jujur sudah. Tapi anak saya tidak mau jawab, tak berselang lama karena saya terus paksa tanya, anak saya pun bilang kalau Gibran (Temannya) yang pukul,” ujarnya.
“Saya pun bergegas menuju ke rumah teman anak saya yang bernama Jihan, tapi bukan mau tanya soal baku pukul (berkelahi). Saya tanya Jihan seperti apa anak saya jatuh, bagaimana! Disaat itu Jihan lalu bilang, kalau anak saya tidak jatuh tapi dipukuli oleh Gibran. Saya kemudian tanya Gibran ini anaknya siapa, dan Jihan bilang kalao Gibran itu anaknya Rahman,” tambah IA.
Baca Halaman Berikut…
Tinggalkan Balasan