Mimbarmalut.com – Masyarakat Desa Pelita, Kecamatan Mandioli Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) kecewa dengan pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) lantaran sering dipadamkan tanpa adanya pemberitahuan.
Bahkan pemadaman listrik di Desa Pelita ini juga terjadi disaat Bulan Suci Ramadhan. Seperti diketahui secara bersama, pelayanan listrik menjadi harapan dan kebutuhan masyarakat apalagi disaat bulan puasa.
Hal itu tentu menjadi masalah besar yang harus dirasakan oleh masyarakat setempat lantaran pemadaman listrik terjadi disaat waktu berbuka puasa dan Sholat Magrib.
Salah seorang warga Desa Pelita kepada media ini menyampaikan bahwa pelayanan PLN tidak normal sejak 27-28 Februari. Bahkan kata dia, hingga memasuki bulan Suci Ramadhan, tepatnya di hari pertama sampai hari ke-dua, listrik terus dipadamkan.
Meski demikian, ia merasa heran lantaran kondisi cuacanya baik-baik saja, namun listrik sering mati. “Hingga pada 2 Maret waktu sore mati lagi dengan alasan ada perbaikan listrik di sebelah kampung Desa Akedano dan Desa Lelemusu Mandioli Utara. Namun saat mau menjelang buka puasa tetap lampu mati juga,” pungkas S. AlGafar.
“PLN ini seolah tidak peduli. Saat orang berbuka puasa, lampu tiba-tiba mati terus. Seharusnya ada pemberitahuan resmi terkait pemadaman, bukan semaunya saja,” tambahnya dengan nada kesal.
Ia juga menuturkan, pemadaman listrik secara sepihak tanpa adanya alasan yang jelas ini tidak hanya terjadi pada Desa Pelita namun dibeberapa desa lainnya juga terjadi hal sama.
“Seprtu Desa Lele, Waya, Indong, Bobo, dan Pelita juga mengalami hal yang sama. Warga merasa terganggu karena listrik padam pada waktu-waktu penting, terutama saat berbuka puasa dan ibadah Magrib,” tukasnya.
“Kami tidak hanya meminta tindakan tegas, tapi juga mendesak agar kepala PLN di Desa Jiko dicopot dari jabatannya. Pemadaman listrik ini sudah berulang kali terjadi, dan PLN seolah menganggapnya sebagai hal yang biasa,” sambung S. AlGafar.
Mereka juga meminta perhatian serius pemerintah daerah, khususnya Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, agar turun tangan menyelesaikan permasalahan ini.
Mereka berharap ada solusi konkret agar masalah listrik tidak terus berulang, terutama di bulan Ramadan yang sangat membutuhkan kestabilan pasokan listrik.
***
Tinggalkan Balasan