Mimbarmalutcom – Dalam upaya memperkuat ekosistem pendidikan yang aman dan inklusif, Kolaborasi untuk Edukasi Anak Indonesia (KREASI) menggelar Lokakarya Aktivasi Ekosistem Pendidikan Morotai selama dua hari, sejak 6–7 Mei 2025, di Hotel Perdana, Kabupaten Pulau Morotai.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 16.00 WIT ini bertujuan mendorong kolaborasi lintas sektor guna menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah anak.
Lokakarya ini dibuka langsung oleh Kepala Bappeda Pulau Morotai, Ahdad Hi. Hasan, bersama Anggota Komisi 3 DPRD Darmin Wairo, Sekretaris Dinas Pendidikan Ujang Bagindo, serta Kepala Ekosistem KREASI Indonesia, Agustinus Mau Tukan.
Dalam sambutannya, Kepala Bappeda Ahdad Hi. Hasan menekankan pentingnya sinergi antara pemangku kebijakan, pendidik, dan masyarakat untuk menjamin perlindungan dan tumbuh kembang anak di lingkungan sekolah dan luar sekolah.
“Lokakarya ini berasal dari berbagai kalangan, di antaranya guru penggerak, kepala sekolah-termasuk dari SLB-serta perwakilan organisasi masyarakat seperti Aisyiyah, Muhammadiyah, Fatayat NU, dan Save the Children Indonesia,” ucapnya.
Hadir pula perwakilan dari Dinas Sosial, Kemenag, Stimulant Institute, serta lembaga lain yang aktif dalam perlindungan anak berbasis komunitas.
Sementara itu, topik-topik yang dibahas meliputi strategi kurikulum, asesmen pembelajaran, kepemimpinan dalam pendidikan, hingga mekanisme perlindungan anak.
Ditempat yang sama, Sukmawati B. Ibrahim dari Aisyiyah menggarisbawahi bahwa keluarga, masyarakat, dan negara perlu bersatu dalam memutus rantai kekerasan terhadap anak.
Senada dengan itu, Sri Ka’bah, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Morotai, menyatakan harapannya agar kegiatan ini dapat memantik kesadaran kolektif untuk menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Semoga kesadaran kolektif mulai tumbuh melalui kegiatan ini,” tuturnya.
Lokakarya ini didukung oleh INOVASI Australia, bagian dari Global Partnership for Education (GPE), yang berfokus pada peningkatan mutu pendidikan dasar yang inklusif, terutama bagi kelompok marginal di daerah tertinggal.
Perlu diketahui kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh Wakil Rektor Universitas Pasifik (UNIPAS), Kepala Bappeda Ahdad Hi. Hasan, dan Agustinus Mau Tukan dari KREASI Indonesia.
Mereka menegaskan pentingnya komitmen berkelanjutan dan tindak lanjut nyata di lingkungan sekolah dan komunitas.
Sekedar diinformasikan, kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, berlaku sesi-sesi lokakarya dipandu oleh Sonya dan Agustinus Mau Tukan yang juga memimpin diskusi hingga acara berakhir.
Tinggalkan Balasan