Mimbarmalutcom – Masyarakat Desa Busua, Kecamatan Kayoa Barat, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) merasa kecewa atas kebaijakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) lantaran dinilai lamban dalam menangani kasus Video Call Sex (VCS) dilakukan Kepala Desa, Andi Hairudin. Senin, (16/6/2025).
Hal ini disampaikan salah seorang masyarakat desa setempat yang namanya enggan dipublish. Ia menuturkan rasa ketidakpuasannya mewakili masyarakat lainnya atas penanganan kasus memalukan dan pencitraan adat istiadat karena Kades Busua, Andi Hairudin doyan lakukan VCS (Video Call Telanjang/Bahasa sederhana).
“Ini hal yang sangat meresahkan bagi masyarakat Desa Busua. Ini juga adalah berkaitan dengan viralnya kasus video call telanjang dengan wanita sexy yang melibatkan Kepala desa Andi Hairudin,” ujar sumber terpercaya media ini.
Masyarakat Desa Busua merasa heran terkait lambatnya penanganan kasus Kades Andi Hairudin ini. Itu dikarenakan Bupati Halsel, Bassam Kasuba dan Kadis DPMD, Zaki Wahab yang tampaknya tutup mata diamkan persoalan tersebut.
“Percuma pak Bupati di atas podium berpidato berapi-api terkait dengan kode etik, jika kasus yang begitu sensitif seperti dilakukan Kades Busua ini tidak secepatnya diselesaikan,” tegasnya.
Ia mengisahkan, Bupati Halsel pernah menyampaikan apabila kedapatan Kepala Desa yang melakukan pelaggaran akan di tindak tegas. Bahkan ada penandataganan nota kesepahaman tetapi hal ini tidak bisa di buktikan dilapangan.
“Bupati dan Kadis DPMD, jangan diamkan kasus asusila libatkan Kepala Desa Busua, Andi Hairudin,” tandasnya.
“Bayangkan saja kasus amoral ini sangat mencoreng nama baik kampung, secara adat dan agama. Mestinya sebagai pemimpin harus menjadi contoh yang baik, manjadi taulandan bagi masyarakat,” tambahnya.
Tinggalkan Balasan