Mimbarmalutcom – Hadirnya tambang di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) rupanya terus menciptakan mala petaka bagi masyarakat. Pasalnya, dampak dari aktivitas tambang tersebut, Desa Soligi baru-baru ini dilanda banjir dan air bersih Warga Desa Kawasi tercemar kromium-6, salah satu zat kimia yang berbahaya.

Masalah lingkungan yang terus terjadi di Pulau Obi setelah hadirnya perusahaan tambang, kini mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan, kali ini disorot oleh Praktisi Hukum, Meidi Noldi Kurma.

Praktisi Hukum, Meidi Noldi Kurma mengatakan bahwa, banjir yang melanda kawasan Desa Soligi, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan, harusnya menjadi perhatian serius pihak Perusahaan.

Dikatakan, genangan air yang merendam pemukiman warga diduga semakin parah akibat aktivitas pertambangan di wilayah tersebut, khususnya yang dilakukan oleh perusahaan Harita Group.

Noldi menegaskan bahwa PT Harita Group tak bisa lepas tangan terhadap bencana yang kerap terjadi. ia juga mendesak perusahaan tambang tersebut agar tidak tutup mata terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan.

“Banjir ini bukan kali pertama. Ini juga bagian dari dampak aktivitas tambang, terutama alih fungsi lahan dan alur air yang terganggu. Maka dari itu PT Harita Group tidak bisa tinggal diam,” tegas Noldi kepada mimbarmalutcom, Rabu (18/6/2025).

Noldi juga menjelaskan, kerusakan infrastruktur, banjir juga mengganggu aktivitas ekonomi dan pendidikan. Sejumlah rumah dan fasilitas umum terendam, sementara jalan desa sulit dilalui karena lumpur dan genangan air.

Atas insiden yang sangat merugikan dan menganggu kehidupan masyarakat di lingkar tambang itu, Noldi meminta dengan tegas agar PT Harita Group segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan lingkungan dan drainase di sekitar wilayah operasionalnya.

Selain itu, Noldi juga mendesak adanya tanggung jawab sosial dari (CSR) secara nyata dalam bentuk penanganan banjir dan pemulihan lingkungan yang terdampak.

Baca Halaman Berikut…
Fikram Sabar
Editor