Mimbarmalutcom – Proyek Pembangunan salah satu Saluran Drainase di Desa Nurweda, Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) diduga bermasalah.
Pasalnya, Pembangunan Saluran Drainase yang dibangun dari awal justru dikerjakan dengan cara menempelkan campuran semen dan pasir (Cor) di atas struktur lama yang sudah rapuh dan nyaris runtuh.
Pantauan media ini di lokasi, memperlihatkan bahwa bagian dinding lama masih dibiarkan utuh meski tampak retak dan tidak stabil.
Terlihat, papan bekisting kayu dipasang langsung di sisi dinding lama tanpa ada pembongkaran, menimbulkan dugaan bahwa pekerjaan ini hanya dilakukan sebatas menggugurkan tanggung jawab kontraktual.
“Kami kira awalnya mau dibongkar dulu karena kondisi drainase lama sudah tidak layak. Tapi ternyata langsung dicetak di atasnya begitu saja,” ucap salah seorang seorang warga yang namanya enggan disebutkan.
Selain itu, Proyek ini juga tidak dilengkapi papan informasi yang semestinya dipasang sejak awal pekerjaan. Tidak diketahui berapa nilai anggaran, panjang saluran, sumber dana, maupun identitas kontraktor pelaksana.
Hasil investigasi media ini menyebutkan, sistem kerja dilakukan secara borongan dengan nilai yang tergolong minim.
“Saya kerja borongan, cuma dikasih lima belas juta untuk kerjakan semua ini,” terang pekerja tersebut sambil menunjuk ke arah saluran yang sedang dicor akibat retak.
Lebih jauh, ia juga membenarkan bahwa sejak awal bekerja, tidak ada papan proyek yang dipasang di lokasi.
“Dari awal memang tidak ada papan informasi. Jadi kami juga tidak tahu proyek ini berapa anggarannya,” ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari warga setempat menyebutkan bahwa, kontraktor proyek tersebut merupakan salah satu pemilik kafe malam di kota Weda.
Hal ini menambah daftar pertanyaan soal kelayakan dan profesionalitas dalam pelaksanaan proyek publik tersebut. Melihat kondisi ini, masyarakat mendesak Anggota DPRD Halmahera Tengah dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk turun langsung ke lapangan dan melakukan pemeriksaan.
Mereka berharap ada tindakan nyata agar dana pembangunan yang bersumber dari anggaran negara benar-benar digunakan secara baik dan mampu di bertanggung jawab.
Hingga berita ini dipublish, belum ada tanggapan resmi dari dinas teknis terkait. Warga berharap penanganan serius atas dugaan kelalaian ini demi menjaga kualitas infrastruktur dan integritas pelaksanaan pembangunan di daerah.
***
Tinggalkan Balasan